Bacaan Hari ini:
Yes.11:1-10
Luk.10:21-24
Yesus berkata: “Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Lukas 10:24
Saudara-saudari terkasih,
Pilihan dan keputusan Yesus untuk membela dan memihak kepada orang kecil dan tak berdaya mendapat persetujuan dari Allah yang mengutus Yesus. Bahkan Yesus menegaskan bahwa orang miskin, lemah dan tak berdaya juga mempunyai hak dan kesempatan untuk merasakan kasih dan kuasa Allah, sehingga apa yang Yesus lakukan sudah sesuai dengan kehendak Allah. Yesus juga menegaskan bahwa diri-Nya mempunyai wewenang dan kekuasaan untu berbuat apa saja yang tidak bertentangan dengan rencana dan kehendak Allah. Sebab semua telah diserahkan kepada Yesus Allah Bapa dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa. Sesudah itu Yesus berkata kepada para murid-Nya, berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi mereka tidak mendengarnya.
Saudara-saudari terkasih,
Coba kita lihat dan ingat kembali pada waktu bupati, wali kota atau gubernur datang ke sebuah daerah. Pasti orang-orang akan berbonodong-bondong datang untuk melihat sang pemimpin. Apalagi yang datang seorang presiden. Pasti sambutan dan keingintahuan masyarakat lebih besar. Sebab kehadiran presiden di sebuah tempat merupakan sebuah peristiwa langka yang sangat jarang terjadi. Maka tempat atau daerah dimana presiden hadir atau berkunjung bisa menjadi tempat sejarah, yang akan diceritakan oleh manusia dari generasi ke generasi. Demikian pula orang-orang yang tinggal di daerah yang pernah dikunjungi oleh presiden akan ikut berbangga dan bersuka cita bahwa daerah mereka pernah dikunjungi oleh presiden. Kita juga ingat kembali bagaimana suasana negara kita pada waktu almarhum Paus Fransiskus datang ke Indonesia. Hal yang sama terjadi dalam hubungan kita dengan Yesus. Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Karena itu, kita umat Kristiani sesungguhnya menjadi orang yang paling berbahagia sebab dunia, tempat kita tinggal, pernah dikunjungi oleh Allah. Bahkan Tuhan Yesus yang adalah Allah itu, pernah hidup dan menjadi senasib dengan kita umat manusia.
Saudara-saudari terkasih,
Menjadi orang yang berbahagia, karena kita adalah pengikut Yesus membutuhkan proses. Sebab dalam kenyataannya banyak juga umat Kristiani yang merasa tidak bahagia menjadi pengikut Yesus. Kita yang hidup di zaman sekarang ini, memang tidak dapat memlihat Yesus dengan mata jasmani kita. Tetapi secara rohani, lewat mata iman, kita dapat melihat Yesus. Yesus mengunjungi kita secara istimewa saat kita mengikuti perayaan ekaristi. Yesus hadir menyapa kita lewat Tubuh-Nya yang kita sambut. Namun sangat disayangkan hanya sedikit sekali umat Katolik yang menyadari hal tersebut. Pada hari Minggu yang seharusnya menjadi hari yang sangat membahagiakan karena kita dapat berjumpa dengan Tuhan Yesus, justru tidak kita manfaatkan dengan baik. Ada yang sibuk dengan pekerjaan atau kesukaannya dan ada pula yang memilih untuk bersantai di rumah, pergi jalan-jalan atau rekreasi. Akibatnya Gereja-gereja menjadi sepi. Tentu Yesus sedih dan kecewa melihat sikap kita umat-Nya yang tidak mau menyambut Yesus.
REFLEKSI:
Apakah kita menjadi orang berbahagia karena kita dapat melihat dan berjumpa dengan Yesus dalam ekaristi dan dalam diri orang-orang kecil?
MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, Engkau adalah Allah yang menjadi manusia. Oleh karena itu, kehadiran-Mu di dunia sesungguhnya menjadi sebuah kebahagiaan yang sangat besar bagi manusia. Maka, bantulah untuk menyadari dan merasakan bahwa hanya di dalam Engkau, kami menemukan kebahagiaan. Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.