Broadcast
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus

MELETAKAN DASAR YANG KUAT

BC - 12174n | Thursday, 04 December 2025

Bacaan Hari ini:
Yes.26:1-6
Mat.7:21,24-27

Kata Yesus: ”Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu.
Matius 7:24.25a

† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Firman atau sabda Allah yang tertulis dalam kitab suci, bisa menjadi dasar yang kuat dalam membangun kehidupan umat manusia dalam segala aspek. Namun ada syarat utama yang harus dipenuhi supaya firman Tuhan bisa menjadi dasar yang kuat dalam kehidupan kita, yakni dengan cara mendengarkan dan melaksanakan sabda Tuhan dalam kehidupan yang nyata. Sebab orang-orang yang mendengar sabda Tuhan dan melakukannya, sama dengan orang-orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Rumah yang didirikan di atas dasar batu, akan kuat dan kokoh saat banjir datang. Demikian pula angin besar yang melanda rumah yang didirikan di atas dasar batu, tidak akan dapat membuat rumah itu roboh. Karena bangunannya kuat untuk menghadapi cuaca yang paling buruk sekalipun. Berbeda dengan rumah yang didirikan di atas pasir. Ketika angin atau banjir melandanya, rumah yang didirikan di atas dasar pasir akan cepat rubuh, sebab bangunannya tidak kuat. Pasir yang menjadi dasar bangunan akan dengan mudah diterjang banjir.   

Saudara-saudari terkasih,
Tuhan Yesus mengajak kita untuk menjadi orang yang bijaksana dengan membaca atau mendengar Kitab Suci dan melakukan perintah maupun ajaran Tuhan yang telah kita baca atau yang telah kita dengar. Dengan mendengar atau membaca serta melakukan apa yang Tuhan firmankan, maka kehidupan kita akan kuat dan kokoh seperti rumah yang dibangun di atas batu. Sebab dalam kitab suci, terdapat banyak ajaran Tuhan yang dapat menjauhkan kita dari kejahatan. Namun sayang, kerinduan dan kecintaan kita untuk membaca atau mendengar sabda Tuhan yang tertulis dalam kitab suci, sangat kurang. Kita umat Katolik hanya mendengar firman Tuhan saat misa atau pendalaman iman. Hanya sedikit umat Katolik yang memiliki kebiasaan yang baik untuk membaca atau mendengar firman Tuhan secara pribadi. Jadi bagaimana kita bisa melakukan apa yang tidak kita baca dan yang tidak kita ketahui. Oleh karena itu, langkah pertama dalam membangun dasar yang kuat bagi kehidupan kita adalah dengan membaca atau mendengar sabda Allah.

Saudara-saudari terkasih,
Langkah kedua, supaya kita dapat meletakkan dasar yang kuat dalam kehidupan kita adalah dengan melakukan sabda Allah. Langkah kedua inilah yang paling sulit dan paling berat untuk kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada langkah pertama, yakni membaca atau mendengar sabda Tuhan, cukup mudah dan gampang. Setiap kita bisa membaca sabda Tuhan yang tertuang dalam kitab suci. Bahkan di handphone kita hampir semuanya memiliki link atau aplikasi Kitab Suci. Kalau pun kita tidak bisa membaca sendiri kitab suci, kita bisa meminta orang lain membacanya untuk kita. Sementara pada tahap kedua, yakni melakukan apa yang Tuhan perintahkan, harus kita sendiri yang melakukannya. Kita tidak bisa meminta bantuan orang lain untuk melakukannya bagi kita. Misalnya, dalam doa Bapa Kami, ada kata-kata ”ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami”. Kata-kata ini mengandaikan bahwa sebelum kita meminta ampun kepada Tuhan atas semua dosa dan kesalahan kita, kita terlebih dahulu mengampuni orang-orang yang telah berdosa dan melakukan kesalahan kepada kita. 

Saudara-saudari terkasih,
Kemampuan kita untuk melakukan apa yang Tuhan sabdakan tidak bisa diwakilkan atau dengan meminta bantuan orang lain bahkan termasuk orang yang paling dekat dengan kita. Seperti kata-kata dalam doa Bapa Kami: ”ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami”, adalah sebuah ajaran yang dapat membuat kita menjadi orang Katolik yang kuat dan tangguh. Sebab kalau kita tidak mau dan tidak mampu mengampuni orang yang telah bersalah kepada kita, maka hati kita akan tetap terluka. Hati yang terluka membuat kita mudah marah, mudah stres dan tertekan. Dan tanpa disadari, dari dalam hati kita yang terluka itu akan keluar kata-kata yang menyakitkan dan melukai orang lain. Sementara ketika kita mau dan berani mengampuni dosa-dosa sesama kita, maka hati kita yang terluka akan sembuh oleh kasih Tuhan. Hati yang telah sembuh akan membawa kedamaian dan sukacita bagi kita. Selain itu, hubungan kita dengan orang lain pun akan menjadi baik dan serasi. Dan pada akhirnya, hati yang telah sembuh mampu menjadi dasar untuk membangun persaudaraan dan cinta kasih sejati.

REFLEKSI:
Apakah kita sudah meletakkan dasar yang kuat dalam membangun hidup kita dengan mendengar dan melakukan sabda Tuhan?

MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengajarkan kepada kami untuk membangun kehidupan yang kuat dan kokoh dengan mendengar atau membaca serta melaksanakan ajaran-Mu. Bantulah kami agar tidak hanya tergerak untuk membaca sabda-Mu tetapi berusaha untuk tekun melaksanakannya. Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan pengantara kami. Amin.