Bacaan Hari ini:
Yes.29:17-24
Mat.9:27-31
Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya."
Matius 9:28
† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Jikalau kita membaca kitab suci khususnya injil, kita dapat menemukan banyak sekali mukjizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Namun, unsur penting dari manusia agar mukjizat terjadi adalah kepercayaan. Kepercayaan atau iman menjadi kunci dari setiap peristiwa penyembuhan yang dilakukan Yesus. Semua yang datang kepada Yesus dan mengalami kesembuhan atau mujizat, selalu diawali keinginan dan harapan yang kuat dari orang-orang yang mengalami sakit, penyakit dan kesulitan lainnya. Kepercayaan atau iman itu bisa muncul secara perorangan tetapi juga secara bersama-sama. Maka kita dapat melihat bahwa Yesus terkadang melakukan penyembuhan secara pribadi, satu per satu dan terkadang secara bersamaan kepada sekelompok manusia dengan jumlah lebih dari satu. Tetapi satu kesamaan yang mereka miliki yakni keyakinan terhadap kuasa dan kebaikan Allah. Mereka percaya dan yakin bahwa Yesus mau dan mampu menolong mereka. Mereka juga yakin bahwa Yesus tidak akan menolak mereka. Sebab Yesus berbeda dengan manusia yang menolong sesama dengan mengharapkan imbalan atau balas jasa.
Saudara-saudari terkasih,
Orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa, hidup miskin dan tanpa ada orang lain yang mau menolong; membuat mereka berjuang habis-habisan supaya dapat berjumpa dengan Yesus. Untuk itu, mereka siap dan berani menghadapi berbagai rintangan dan bahaya yang bisa saja mengancam kehidupan dan keselamatan mereka. Kepercayan mereka yang kuat dan besar kepada Tuhan Yesus, mendorong mereka untuk berjumpa dengan Yesus dengan berbagai cara. Namun dari pihak Yesus sendiri, terdapat suatu kesan yang kuat bahwa Yesus, tidak mau serta merta mengabulkan keinginan dan harapan orang-orang yang datang kepada Yesus. Yesus terkadang menguji mereka untuk mengetahui sejauh mana mereka mengenal dan mengimani Yesus. Misalnya, dalam injil hari ini, Yesus bertanya kepada orang-orang yang mau disembuhkan oleh Yesus: ”Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?” Ini bukanlah pertanyaan sekedar basi-basi, atau hanya pura-pura.
Saudara-saudari terkasih,
Pertanyaan Yesus, ”percayakah kamu?” tidak hanya menyangkut pengetahuan iman. Pengetahuan iman berarti kita mengetahui, bahwa Allah maha baik dan mempunyai kuasa atas segala sesuatu. Saya mengetahui bahwa Allah mampu melakukan apa saja yang Dia kehendaki, termasuk menyembuhkan sakit dan penyakit yang diderita manusia. Namun pertanyaan Yesus, ”percayakah kamu”, juga ingin menguji motivasi atau tujuan dari orang-orang yang meminta disembuhkan oleh Yesus. Tuhan Yesus ingin mengetahui, apakah mereka datang kepada Yesus dan meminta untuk disembuhkan oleh Tuhan; benar-benar didorong oleh keyakinan mereka sendiri atau cuma ikut-ikutan atau hanya sekecar mencoba-coba. Bagi Yesus, motivasi atau dorongan yang mendorong orang untuk disembuhkan sangatlah penting. Yesus tidak mau menyembuhkan orang-orang yang tidak memiliki keinginan yang besar untuk sembuh. Sebab kuasa kesembuhan Allah hanya akan bekerja jika manusia juga bekerja, dengan kemauan untuk mencari Tuhan. Sebaliknya kuasa Tuhan tidak bisa bekerja dalam diri manusia yang tidak mencari Tuhan.
Saudara-saudari terkasih,
Pengetahuan iman bahwa Allah maha baik dan maha kuasa, semestinya mendorong kita mencari Allah dengan segenap hati, segenap kekuatan, dengan akal budi dan segenap kemampuan kita. Tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Banyak umat kristiani yang percaya bahwa Allah maha baik dan maha kuasa, tetapi dorongan dan keinginan untuk datang dan mencari Allah masih lemah dan kurang. Terkadang kita umat Katolik melihat bahwa kesembuhan yang Yesus lakukan, hanya terjadi di masa lalu. Kita tidak sungguh-sungguh yakin, bahwa kuasa dan kebaikan Allah akan tetap ada sampai akhir zaman. Karena itu, tidak mengherankan jika ada umat Katolik dan Kristen yang diam-diam meninggalkan Yesus. Dan mereka yang meninggalkan Yesus ini sebagian besar, belum pernah melihat dan mengalami kuasa dan kasih Allah. Sebab jika mereka telah melihat dan mengalami kuasa dan kasih Allah, tentu mereka akan tetap setia kepada Yesus. Hanya sedikit dari umat kristiani yang benar-benar percaya kepada Allah dan percaya kepada Yesus yang diutus Allah, sehingga mendorong mereka mencari Allah dengan sungguh-sungguh.
REFLEKSI:
Apakah kita sungguh-sungguh percaya bahwa Allah yang maha baik dan maha kuasa mampu menyembuhkan sakit dan penyakit kita?
MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, Engkau mencurahkan kasih dan kuasa-Mu yang menyembuhkan kepada mereka yang percaya dan mencari Engkau dengan tulus hati. Tambahkanlah iman kami, supaya kami benar-benar percaya bahwa kuasa-Mu yang menyembuhkan senantiasa terjadi sepanjang masa. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.