Bacaan Hari ini:
Yes.30:19-21,23-26
Mat.9:35 - 10:1,6-8
Maka kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian,supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
Matius 9:37-38
† Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Tuhan Yesus datang ke dunia untuk mewartakan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah yang Yesus wartakan tidak seperti yang diwartakan para nabi dan pemuka agama Yahudi. Perbedaan itu, antara lain: pertama, Yesus berbicara dengan penuh kasih dan kuasa yang secara nyata dapat dialami dan dilihat oleh orang-orang hidup pada zama Yesus dan para rasul. Kasih dan kuasa itu, sangat nyata dalam perbuatan dan tutur kata Yesus. Pada waktu bertemu dengan orang-orang sakit dan orang yang dirasuki roh jahat, Yesus menunjukkan kuasa-Nya, dengan menyembuhkan mereka semua. Sementara ketika Yesus bertemu dengan orang kecil, mereka yang lemah dan dijauhi oleh sesama, Yesus menunjukkan kasih-Nya dengan mendekati dan bergaul dengan mereka. Kedua, ajaran Yesus membuka hal-hal yang membelenggu hidup manusia, termasuk ajaran agama Yahudi. Bagi Yesus, hidup manusia lebih penting dari hanya sekedar menaati aturan agama yang sifatnya sekedar tambahan, bukan yang utama. Sebab yang utama adalah cinta kepada Allah dan sesama.
Saudara-saudari terkasih,
Tuhan Yesus dapat merasakan betapa umat manusa sungguh-sungguh sangat haus dan sangat lapar akan kasih ada kuasa Allah. Manusia tidak hanya haus dan lapar akan makanan dan minuman yang dapat menghilangkan rasa lapar dan haus kita untuk sesaat, tetapi rasa haus dan rasa lapar akan hal-hal yang rohani yang berasal dari Allah. Orang-orang sudah bosan dengan Allah yang diajarkan oleh para pemimpin maupun pemuka agama Yahudi saat itu yang mengajarkan Allah yang penuh dengan aturan dan mengajarkan Allah yang seakan-akan kaku, kejam dan dan banyak menuntut. Sementara Yesus mengajarkan Allah yang dekat dan penuh kasih. Karena dekat dan penuh kasih, manusia boleh memanggil Allah sebagai Bapa. Inilah panggilan istimewa yang menunjukkan kedekatan manusia dengan Allah. Dan Yesus ingin agar semua manusia tahu dan datang kepada Allah yang penuh kasih dan memanggil-Nya sebagai Bapa. Di sini muncul peroalan. Sebab Yesus tidak bisa bekerja seorang diri mewartakan Allah yang penuh kasih serta kuasa.
Saudara-saudari terkasih,
Yesus bekerja dan berkeliling dari ke kota kota dan dari desa ke desa untuk memperkenalkan siapa Allah yang sesungguhnya. Tuhan Yesus tidak mengajarkan Allah yang jauh dan sulit dijangkau oleh manusia yang kecil dan berdosa. Sebaliknya, Yesus mengajarkan Allah yang penuh kuasa dan kasih, di rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Kemudian Yesus berkata-kata kepada murid-murid-Nya: Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu, Yesus menyuruh para rasul supaya minta kepada tuan yang empunya tuaian, yakni Allah Bapa di surga, supaya Allah Bapa mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Dari perkataan Yesus terlihat jelas bahwa Yesus mau membuat manusia bahagia dan memperoleh keselamatan. Yesus tidak ingin melihat manusia sengsara dan terbelenggu karena tidak memahami Allah Bapa yang penuh kasih dan kuasa itu. Satu-satunya yang bisa mengatasi masalah mengenai sedikitnya manusia yang mau bekerja untuk Tuhan adalah Allah Bapa sendiri.
Saudara-saudari terkasih,
Tuaian banyak, tetapi pekerja sedikit adalah kenyataan yang dialami Gereja sampai sekarang. Di Eropa yang dulu menghasilkan banyak imam, sehingga bisa dikirim ke segala penjuru dunia termasuk Indonesia. Tetapi kini telah berubah. Hanya sedikit orang muda yang mau menjadi imam, bruder atau suster. Anak muda di sana lebih suka menjadi pemain sepak bola atau olahragawan terkenal. Yang lain memilih bekerja, dengan masa depan cerah daripada hidup di dalam tembok biara. Di Indonesia juga mulai kita rasakan. Semakin sedikit anak yang masuk seminari, jadi bruder dan suster. Belum lagi kalau keluarga Katolik ikut Keluarga Berencana dengan dua anak cukup. Pertanyaannya adalah kalau semakin banyak keluarga Katolik yang cukup dengan dua anak, lalu dari mana munculnya imam, suster atau bruder. Sebab kecil kemungkinan dari dua anak, orang tua rela membimbing mereka jadi imam, biarawan atau biarawati. Ini menjadi tanggung jawab keluarga Katolik. Sebab panggilan itu, muncul dan berkembang di dalam keluarga Katolik.
REFLEKSI:
Apakah anak-anak sudah kita arahkan jadi imam, bruder, suster, atau kita tidak peduli dengan Allah yang mau semua manusia bahagia dan selamat?
MARILAH KITA BERDOA:
Tuhan Yesus Kristus, Engkau berkata: Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Kami memohon, agar Engkau mengirimkan pekerja untuk menolong umat manusia yang haus dan lapar akan kasih dan kuasa-Mu. Semoga semakin banyak umat Katolik yang peduli dengan panggilan-Mu. Doa ini kami persembahkan dalam nama Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.